Aromaterapi adalah penggunaan minyak essential dari tanaman
untuk meningkatkan kesehatan, vitalitas tubuh, pikiran serta jiwa dengan cara
inhalasi, mandi rendam, kompres, pemakaian topical dan pijat. Pemakaian minyak
essential secara komersial untuk terapi stress dan pencegahan penyakit sudah
dilakukan sejak ratusan tahun. Hasil penelitian yang telah ada memperlihatkan bahwa
aromaterapi dapat mempengaruhi denyut nadi, tekanan darah, kekuatan otot,
kesadaran otak, temperature tubuh dan sirkulasi darah.
Aromaterapi tidak berdiri sendiri namun digabungkan dengan
praktik komplementer yang lain. Menurut Davis dkk, pijat aromaterapi dan music
mampu menurunkan tingkat stress kerja pada perawat di ruang gawat darurat.
Mekanisme kerja bahan aromaterapi adalah melalui system
sirkulasi tubuh dan system penciuman. Organ penciuman merupakan satu-satunya
indera perasa dengan berbagai reseptor saraf yang berhubungan langsung dengan
dunia luar dan merupakan saluran langsung ke otak. Hanya sejumlah 8 molekul
sudah dapat memicu impuls elektris pada ujung saraf. Dibutuhkan kurang lebih
sekitar 40 ujung saraf yang harus dirangsang sebelum seseorang sadar bau apa
yang dicium (Deveraux, 2003).
Bau merupakan suatu molekul yang mudah menguap di udara.
Apabila masuk ke rongga hidung melalui penghirupan, akan diterjemahkan oleh
otak sebagai proses penciuman. Proses penciuman terbagi dalam tiga tahap:
dimulai dengan penerimaan molekul bau tersebut oleh olfactory epithelium, yang
merupakan suatu reseptor yang berisi 20 juta ujung saraf. Selanjutnya bau
tersebut akan di transmisikan sebagai suatu pesan ke pusat penciuman yang
terletak pada bagian belakang hidung (Howard dan Hughes, 2007).
Pusat penciuman sebesar biji buah delima pada pangkal otak.
Pada tempat ini berbagai sel neuron menginterpretasikan bau tersebut dan
mengantarnya ke system limbic yang selanjutnya akan dikirim ke hipotalamus
untuk diolah.
Bila minyak essential dihirup, molekul yang mudah menguap
akan membawa unsure aromatic yang terdapat dalam kandungan minyak tersebut ke
puncak hidung. Rambut getar yang terdapat di dalamnya, yang berfungsi sebagai
reseptor, akan menghantarkan pesan elektrokimia ke pusat emosi dan daya ingat
seseorang yang selanjutnya akan mengantarkan pesan balik ke seluruh tubuh
melalui system sirkulasi (Howard dan Hughes, 2007).
Pesan yang diantar ke seluruh tubuh akan dikonversikan
menjadi suatu aksi dengan pelepasan substansi neurokimia berupa perasaan
senang, rileks, dan tenang. Melalui penghirupan, sebagai molekul akan masuk ke
dalam paru-paru. Molekul aromatic akan diserap oleh lapisan mukosa pada saluran
pernafasan, baik pada bronkus maupun pada cabang halusnya (bronkioli). Pada
saat terjadi pertukaran gas di dalam alveoli, molekul tersebut akan diangkut
oleh sirkulasi darah di dalam paru-paru. Pernafasan yang dalam akan
meningkatkan jumlah bahan aromatic ke dalam tubuh.
Respon bau yang dihasilkan akan merangsang kerja sel
neurokimia otak. Sebagai contoh, bau yang menyenangkan akan menstimulasi
thalamus untuk mengeluarkan enkefalin yang berfungsi sebagai penghilang rasa
sakit alami dan menghasilkan perasaan tenang. Kelenjar pituitary juga melepaskan agen kimia ke dalam
sirkulasi darah untuk mengatur fungsi kelenjar lain seperti tiroid dan adrenal.
Bau yang menimbulkan rasa tenang akan merangsang darah di otak yang disebut
raphe nucleus untuk mengeluarkan sekresi serotonin yang menghantarkan kita
untuk tidur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar